Home » Tata Cara Shalat Fajar dan Bacaannya: Penjelasan Lengkap dan Panduan Sholat Sunah Fajar Beserta Doa-doanya
shalat fajar dan dzikir sebelum subuh

Tata Cara Shalat Fajar dan Bacaannya: Penjelasan Lengkap dan Panduan Sholat Sunah Fajar Beserta Doa-doanya

Shalat Fajar dan Bacaannya – Pada artikel ini, kami akan memberikan informasi tentang tata cara melaksanakan shalat fajar, waktu yang tepat untuk melaksanakannya, doa-doa yang dapat dibaca setelah shalat fajar, serta keutamaan dan manfaat dari Shalat Sunnah fajar dan Bacaan dzikir sesudahnya

Melalui artikel ini, kami berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang Shalat Fajar dan Dzikir yang dibaca sesudahnya, serta menginspirasi kita semua untuk melaksanakan amalan-amalan ini dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Mari bersama-sama menjaga kualitas ibadah kita dan meraih keberkahan dari-Nya.

I. Shalat Fajar

Kenapa Shalat Sunah Fajar Penting?

  • Sebagaimana Hadis di atas Bagi Rosul Sholat Ini Lebih Mulia di banding Bumi dan seisinya.
  • Nabi Sangat Memperhatikan shalat dua rakaat sebelum shubuh ini sebagaimana keterangan hadist di atas
  • Saking Penting nya shalat sunnah fajar ini hingga ketika kita lupa mengerjakannya, menurut Ulama Fiqih kita boleh melakukan nya setelah sholat subuh (Sebelum matahari Muncul) atau setelah Matahari terbit bersamaan dengan di mulainya Waktu Sholat Dhuha (Shalat Minta Rejeki).
  • Mendapat Pahala yang Sangat besar:  Ummul Mukminin  Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah Menceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak sekali pun melewatkan shalat Fajar ini. Pahala yang diberikan atas ketaatan ini sangatlah amatlah besar dan tak terhingga.
  • Ibadah yang Disaksikan Malaikat: Waktu Subuh adalah saat para malaikat bersaksi atas ibadah kita.
  • Melihat Allah SWT Kelak di surga: Shalat Fajar adalah langkah menuju pengalaman spiritual yang mendalam. Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah menyatakan bahwa suatu saat kita akan melihat Allah sebagaimana kita melihat bulan purnama. Sabda Rasulullah SAW: “Kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW, ketika melihat bulan purnama. Beliau berkata, ‘sungguh, kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan yang tidak terhalang dalam melihatnya. Apabila kalian mampu, janganlah kalian menyerah melakukan shalat sebelum terbit matahari dan shalat sebelum terbenam matahari. Maka lakukanlah”. (HR Al-Bukhari dan Muslim).
  • Menghapus Dosa Sparo Umur Kita:  Abu Hurairah Pernah Meriwayatkan, Bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat dan Ramadan ke Ramadan adalah penghapus dosa diantara keduanya, apabila menjauhi dosa-dosa besar.” (HR Muslim). Jarak Waktu antara shalat Isya dan shalat Subuh adalah yang paling lama Jika dibandingkan dengan shalat lainnya. dengan menjalankan Sholat Fajar Dosa diantara waktu sholat isya dan subuh itu dihapuskan. Inilah alasan kenapa shalat Fajar Mampu menghapus dosa-dosa Setengah Umur bagi mereka yang melanggengkannya .
  • Mendapat Lindungan Allah SWT: Rasulullah SAW berjanji jika Seorang Muslim mengerjakan shalat Fajar, maka Allah SWT juga akan memberikan perlindungan selama satu hari penuh. Sebagaimana Riwayat Jundab bin Sufyan, Rasulullah SAW bersabda:

    “Barangsiapa melaksanakan shalat Subuh, maka ia dalam jaminan Allah SWT. Maka jangan coba-coba membuat Allah SWT membuktikan janji-Nya. Barangsiapa membunuh orang yang menunaikan shalat Subuh, Allah SWT akan menuntutnya, sehingga ia akan membenamkan mukanya ke dalam neraka.” (HR Muslim).

  • Mendapat berkah di Setiap Aktifitasnya: Jam-jam Permulaan pagi hari setelah shalat Fajar adalah waktu yang penuh keberkahan. ini adalah saat terbaik untuk beraktivitas.
  • Perkuat Iman dan Menambah Ilmu: Rasulullah SAW juga menjadikan shalat Fajar ini sebagai kesempatan untuk mengajarkan kebaikan untuk sahabatnya. Shalat Fajar dijadikan tempat atau sarana penting untuk tarbiyah, Bukan tanpa sebab, karena waktu-waktu ini adalah dimana pikiran dan hati sedang jernih-jernihnya. Dengan begitu, akan membuat kita bisa menangkap ilmu lebih mudah.
  • Mendapat “Nur” Penuntun kita Kelak di Hari Kiamat: Shalat Fajar akan menjadi Penuntun kita di hari kiamat. Saat Semua dalam kegelapan, Nur atau cahaya dari shalat Fajar, akan membimbing Jalan kita.
  • Diharamkan dari Api Neraka baginya: Allah mengharamkan api neraka bagi mereka yang melaksanakan shalat Fajar. Hal ini menunjukkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada hamba-Nya yang taat.

    Ibnu Umar Ra berkata bahwa Nabi SAW bersabda: “Semoga Allah memberi rahmat bagi orang yang salat empat rakaat sebelum Ashar.”(HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, ia mengatakan, hadits ini hasan).

  • Dibangun untuknya Rumah di Surga: Rasulullah SAW telah menjanjikan rumah di surga bagi setiap individu yang melaksanakan shalat Fajar. Ini adalah janji yang luar biasa dari Sang Pencipta.

    Ummu Habibah Radhiallaahu anha berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, Barangsiapa salat dalam sehari semalam dua belas rakaat akan dibangun untuknya rumah di Surga, yaitu; empat rakaat sebelum Dhuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah Maghrib, dua rakaat sesudah Isya dan dua rakaat sebelum salat Subuh.”” (HR. At-Tirmidzi, ia mengatakan, hadits ini hasan shahih).

Memahami Maksud Istilah “Shalat Fajar”

Banyak orang yang masih bingung dengan arti dan maksud dari shalat fajar. apakah yang di maksudkan adalah sholat subuh yang wajib itu atau sholat sunnah yang dilakukan sebelum kita menunaikan sholat subuh?

Shalat Fajar Sholat Wajib atau Sunnah?

Shalat Fajar  sendiri kalau diartikan secara harifiah “Sholat di waktu Fajar” atau sholat yang pada pelaksanaannya mengacu pada waktu fajar (pergantian malam ke pagi hari). baik itu sholat-sholat Wajib atau Sunnah. istilah salat fajar yang digunkana untuk shalat wajib maupun shalat sunnah ini digunakan dalam sumber-sumber primer agama seperti al quran dan al hadist atau sumber sekunder yang mengacu pada bagamanai ulama menyebut dan menamai shalat di waktu fajar itu.

kata shalat fajar yang merujuk pada Shalat Wajib (Sholat Subuh) bisa kita temukan pada Al Quran diantaranya:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِيَسْتَأْذِنْكُمُ الَّذِيْنَ مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ وَالَّذِيْنَ لَمْ يَبْلُغُوا الْحُلُمَ مِنْكُمْ ثَلٰثَ مَرّٰتٍ ۗ مِنْ قَبْلِ صَلٰوةِ الْفَجْرِ وَحِيْنَ تَضَعُوْنَ ثِيَابَكُمْ مِّنَ الظَّهِيْرَةِ وَمِنْۢ بَعْدِ صَلٰوةِ الْعِشَاۤءِ ۗ ثَلٰثُ عَوْرٰتٍ لَّكُمْ ۗ  لَيْسَ عَلَيْكُمْ وَلَا عَلَيْهِمْ جُنَاحٌۢ بَعْدَهُنَّ ۗ طَوَّافُوْنَ عَلَيْكُمْ بَعْضُكُمْ عَلٰى بَعْضٍ ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِ ۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ

Artinya:

Wahai orang-orang yang beriman! Hendaklah hamba sahaya (laki-laki dan perempuan) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig (dewasa) di antara kamu, meminta izin kepada kamu pada tiga kali (kesempatan) yaitu, sebelum salat Subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari, dan setelah salat Isya. (Itulah) tiga aurat (waktu) bagi kamu. Tidak ada dosa bagimu dan tidak (pula) bagi mereka selain dari (tiga waktu) itu; mereka keluar masuk melayani kamu, sebagian kamu atas sebagian yang lain. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat itu kepadamu. Dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana. (QS. An-Nur: 58).

Sedangkan kata Salat Fajar yang merujuk pada shalat sunnah Fajar bisa dilihat pada hadis nabi dibawah

itulah awal mula yang menjadikan rancu pemaknaan salat fajar bagi orang awam. sedangkan yang akan kita bahas dalam artikel ini adalah shalat sunnah fajar yang dilakukan sebelum melakukan shalat subuh

Salat Dua Raakat di Waktu Fajar

Shalat fajar atau di sebut juga “dua rakaat fajar” adalah dua rakaat sholat sunnah yang dilakukan sebelum shalat subuh. Shalat ini dilaksanakan sejak munculnya Fajar Sodiq atau dengan kata lain sejak mulai masuknya Waktu Sholat Subuh hingga berahir waktu nya shalat subuh.

Shalat ini hampir tidak pernah ditinggal kan nabi, hingga nabi SAW mengatakan bahwa melakukan dua rakaat sebelum shalat subuh ini lebih baik dan utama berbanding dunia seisinya

وَعَنْهَا (عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عنْهَا) قَالَتْ: لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, عَلَى شَيْءٍ مِنَ النَّوَافِلِ أشَدَّ تَعَاهُدَاً مِنهُ عَلَى رَكْعَتَي الفَجْرِ. مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia menyatakan, “Tidak ada shalat yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamsangat perhatikan selain dua raka’at qabliyah Shubuh.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, 1169 dan Muslim, no. 724]

وَعَنْهَا (عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عنْهَا) عَنِ النبيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ: “رَكْعَتاَ الفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنيَا وَمَا فِيْهَا “رَوَاهُ مُسْلِمٌ. وَفِي رِوَايَةٍ: “لَهُمَا أَحَبُّ إِليََّ مِنَ الدُّنْيا جَمِيْعاً”.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia menyatakan, “Dua rakaat shalat Sunnah Fajar lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim). Dalam riwayat lain disebutkan, “Dua rakaat shalat Sunnah Fajar lebih aku sukai daripada dunia semuanya.” [HR. Muslim, no. 725]

Hukum menjalankan Sholat fajar ini adalah sunnah. artinya kita tidak akan berdosa ketika meninggalkannya dan akan mendapatkan pahala ketika kita lakukan. namun yang menjadi banyak kesalah pahaman orang-orang adalah ketika terkadang sholat subuh juga di sebut dengan Shalat Fajar..

Perbedaan Shalat Fajar dan Fholat Qobliyah Subuh

shalat sunnah qobliyah adalah bagian dari sholat sunnah rawatib. adalah sholat-sholat sunnah yang sangat di anjur kan oleh nabi SAW yang waktu nya beriringan baik sebelum atau sesudah Sholat Fardu (salat wajib). dan sholat sunnah qobliyah subuh ini maksudnya salat sunnah yang dilaksanakan sebelum kita menjalankan sholat subuh. lantas apa bedanya dengan sholat fajar??

Sebenar nya Kedua istilah ini (shalat fajar/shalat qobliyah subuh) merujuk pada arti yang sama. salat fajar adalah salat sunnah qobliyah subuh dan sebalik. kecuali jika kita letakkan kontek nya pada shalat subuh..itu jelas beda. satunya sholat wajib (Sholat Fardhu) satunya shalat sunah.

kenapa ulama lebih sering meyebut shalat sunnah qobliyah subuh dengan shalat fajar. ini semata karena sangat istimewanya salat sunnah ini. sehingga ketika kita meninggalkan nya kita di anggap telah melakukan hilaful aula atau melailaikan hal-hal baik yang selalu dikerjakan orang-orang saleh terdahulu seperti sahabat nabi dan salafus saleh.

dari uraian di atas kita tau kenapa ada penamaan husus dari sholat qobliyah subuh dan betapa pentingnya sholat ini. selanjutnya kita akan sajikan keutamaan dan keistimewaan menjalankan shalat sunnah fajar ini.

Tata Cara dan Panduan Shalat Fajar yang Benar

Bagian ini akan memberikan panduan langkah demi langkah tentang cara melaksanakan shalat fajar yang benar sesuai dengan tuntunan agama Islam. Melaksanakan shalat fajar dengan cara yang benar Seperti Panduan yang tertulis dalam literasi dan sumber-sumber Fikih islam (kitab Kuning).

Sebagaimana Shalat pada layaknya, Shalat Fajar pun Mengikuti Pakem yang sama. dalam Syarat dan Rukunnya.

Syarat-Syaratnya Shalat

  • Suci dari Hadast Besar dan Kecil: Ber Wudlu adalah cara untuk menghilangkan Hadast Kecil sperti Kentut atau Menyentuh lawan Jenis. dan Mandi Junub adalah Cara Membersihkan diri dari hadast Besar seperti Bersetubuh.
  • Suci tempat dan Pakaian dari Najis: Membersihkan dengan Mengguyur Najis dengan Air adalah salah satu Cara Bebersih tempat dan pakain dari najis
  • Mencari Arah Kiblat: Bagi Mereka yang Berada di Lingkungan baru misalnya. Bertanya “kemana Arah Kiblat” menjadi Prasyarat untuk Sah nya Sholat Kita
  • Menutup Batas Minimal Aurat (Anggauta Tubuh yang wajib di tutupi): Aurat Laki-laki dalam sah nya Shalat adalah antara Menutup pusar Hingga Dengkul Sedang Aurat Wanita Ketika Shalat adalah Seluruh Tubuh Kecuali Wajah dan Telapak tangan.

kita Akan Bahas lebih detail tentang Syarat-Syarat dan Rukun Sholat Secara Umum ini di artikel yang lain.

Panduan Shalat Fajar

di bawah ini akan Kami Susun Panduan dan Tata Cara Melaksanakan Shalat Fajar

1. Rukun dan Cara Melaksanakan

Secara Garis Besar, Inilah “Rangkaian Gerakan dan Ucapan ( Rukun Sholat)” dalam Melaksanakan Shalat Fajar:

  1. Membaca niat sholat fajar
  2. Melakukan Takbiratul Ihram
  3. Membaca surah Al-Fatihah
  4. Kemudian membaca salah satu surah pendek
  5. Rukuk
  6. Iktidal
  7. Sujud pertama
  8. Duduk antara dua sujud
  9. Sujud kedua pada rakaat pertama
  10. Berdiri
  11. Kembali membaca surah Al-Fatihah dan dilanjutkan dengan surah pendek
  12. Rukuk kembali hingga iktidal
  13. Sujud kedua
  14. Duduk antara dua sujud
  15. Sujud terakhir pada rakaat kedua
  16. Duduk tasyahud
  17. Mengucap salam dengan menoleh ke kanan dan ke kiri

2. Niat Sholat Sunat Fajar

Sebagaimana di jelaskan di ataas, Bahwa Maksud dari Shalat Fajar yang kita Bahas Ini “dua rakaat sunnah di waktu Fajar” Maka dalam Niat nya pun Kita Harus Menpertegas dengan Menyatakan Bahwa Shalat yang akan kita laksanakan adal shalat sunnah.

Adapun beberapa Niat yang bisa kita gunakan adalah:

أُصَلِّي سُنَّةَ الْفَجْرِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلّهِ تَعَالى

Ushalli sunnatal fajri rok’ataini ada’an lillahi ta’ala.”

Artinya: “Saya niat shalat sunah Fajar dua rakaat karena Allah Ta’ala”

Bisa Juga Niatnya Sebagai Berikut:

أُصَلِّي سُنَّةَ الْبَرَدِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلّهِ تَعَالى

Ushalli sunnatal barodi rok’ataini ada’an lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya niat shalat sunah di Waktu Dingin dua rakaat karena Allah Ta’ala”

Atau seperti ini:

أُصَلِّي سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلّهِ تَعَالى

Ushalli sunnatas subhi rok’ataini ada’an lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya niat shalat sunah Subuh Fajar dua rakaat karena Allah Ta’ala”

niat shalat Fajar yang lebih lengkap seperti ini:

اُصَلِّيْ سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

Usholli sunnatas shubhi rok’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta’aala.

Artinya: “Saya niat shalat sunah Subuh dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”

3. Pelaksanaan nya

  • Shalat sunah Fajar ini berjumlah 2 rakaat
  • Shalat Fajar Sunah dilakukan di rumah sebelum berangkat ke Masjid untuk Jamaah Sholat Subuh
  • Sunah Untuk Meringankan (mempersingkat) Gerakan dan Bacaan dalam Shalat Fajar. Bahkan ada Ulama yang Mengatakan bahwa Membaca Surat Pendek Setelah Fatihah Hendaknya di Tinggal kan. Atau Ketika Membacanya kita Hendaknya Mempercepat Bacaannya.
  • dilaksanakan pada waktu sebelum shalat Subuh.
  • Jika Lupa Melakukannya Sebelum Shalat Subuh Kita tetap disunnahkan Melakukannya Setelah Shalat Subuh Tidak dalam keadaan Matahari Terbit dengan Niat yang masih sama dengan yang kami Tulis diatas.
  • Jika kita Lupa dan Ingat Setelah Matahari Terbit. Sebagian Ulama ada yang Mengatakan tetap Sunnah Kita Lakukan dengan Niat Qodlo:

اُصَلِّيْ سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ قضاء لِلَّهِ تَعَالَى

Usholli sunnatas shubhi rok’ataini mustaqbilal qiblati qodlo-an lillaahi ta’aala.

Untuk tata cara Menjalankannya seperti berikut ini:

Rakaat Awal

Ketika melaksanakan rakaat pertama, setelah takbirotul Ihram Kita Baca Surah al-Fatihah dan Setelah “amin” Kita dianjurkan membaca Surah Al-Kafirun. Bisa Juga Surat Al Kafirun ini kita Ganti dengan membaca potongan ayat dari Surah Al-Baqarah:

قُولُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنزِلَ إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَىٰ وَعِيسَىٰ وَمَا أُوتِيَ النَّبِيُّونَ مِن رَّبِّهِمْ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ

[ البقرة: 136]

Qooloo amanna billahi wama onzila ilayna wama onzila ila ibraheema wa-ismaAAeela wa-ishaqa wayaAAqooba wal-asbati wama ootiya moosa waAAeesa wama ootiya annabiyyoona min rabbihim la nufarriqu bayna ahadin minhum wanahnu lahu muslimoon

Rakaat  Terahir

Sedangkan pada rakaat kedua Setelah Membaca surat Al Fatihah Kita membaca surah Al-Ikhlas, atau diganti dengan potongan ayat surah Ali Imran:

قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَىٰ كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِّن دُونِ اللَّهِ ۚ فَإِن تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ

[ ال عمران : 64]

Qul ya ahla alkitabi taAAalaw ila kalimatin sawa-in baynana wabaynakum alla naAAbuda illa Allaha wala nushrika bihi shay-an wala yattakhitha baAAduna baAAdan arbaban min dooni Allahi fa-in tawallaw faqooloo ishhadoo bi-anna muslimoon

Dasarkan dari Bacaan Surat Al Kafirun dan Al Ihlas setelah Al Fatihah ini adalah hadis Riwayat Abu Dawud dari Abu Hurairah Ra.

عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم “قرأ في ركعتي الفجر قل يا أيها الكافرون وقل هو الله أحد

Artinya: “Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah Saw membaca al-Kafirun dan Al-Ikhlas pada saat shalat Fajar dua rakaat.”

Sedangkan Dua Potongan Ayat dari Surat Al Baqoroh dan Ali Imron Tadi Terdapat dalam Hadis muslim dari Ibnu Abbas:

(كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يقرأ في ركعتي الفجر (قولوا آمنا بالله وما أنزل إلينا ) والتي في آل عمران ( تعالوا إلى كلمة سواء بيننا وبينكم

Artinya: “Rasulullah Saw membaca ‘Quluu Amanna billahi wa maa unzila ilaina’ dan ayat dalam Ali Imran, ‘Ta’aalau ila kalimatin sawa’in bainana wa bainakum’ pada saat shalat Fajar.”

II. Bacaan Dzikir Setelah Shalat Sunnah Fajar

Dzikir merupakan praktik ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Kata “dzikir” berasal dari bahasa Arab yang artinya mengingat atau mengucapkan sesuatu. Dalam konteks agama, dzikir merujuk pada pengingatan atau pengucapan nama-nama Allah SWT, pujian, tasbih, tahmid, dan doa-doa tertentu. Keutamaan dzikir sangatlah besar, dan praktik ini memiliki dampak positif yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari.

Bacaan Dzikir dan Doa Setelah Salat Sunnah Fajar Sebelum Sholat Subuh

Dikutip dari kitab نهاية الزين (Nihayatuzzain) Karya Syeih Nawawi Asal Banten Indonesia, Rangkaian zikir dan doa yang dia anjurkan untuk dibaca Setelah Melakukan shalat Fajar Sebelum salat Subuh:

Pertama-tama Membaca:

يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ لآ إلَهَ إِلاَّ أَنْتَ

Ya hayyu ya qoyyum laa ilaaha illa anta.” (40 kali)

Artinya: “Wahai Yang Maha Hidup, Wahai Yang Maha Berdiri Sendiri, tiada tuhan selain Engkau”

  • Dilanjutkan dengan membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 11 x
  • Dilanjutkan dengan membaca surat Al-Falaq sebanyak 1 x
  • Dilanjutkan dengan membaca surat An-Naas sebanyak 1 x

Dilanjutkan dengan berzikir:

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ أَسْتَغْفِرُ اللهَ

Subhanallah wabihamdihi subhanallahil ‘adzim astaghfirulloh.”

Artinya: “Maha Suci Allah, dan dengan memuji-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung. Aku memohon ampunan pada Allah”

Dilanjutkan dengan berzikir:

Bacaan Indonesia Tulisan Arab
Subhana Man ta’azzaza bil-adzomati

سُبْحَانَ مَنْ تَعَزَّزَ بِالْعَظَمَةِ

subhana Man tarodda bil-kibriyaa`i

سُبْحَانَ مَنْ تَرَدَّى بِالْكِبْرِيَاءِ

subhana Man tafarroda bil wahdaniyyati

سُبْحَانَ مَنْ تَفَرَّدَ بِالْوَحْدَانِيَّةِ

subhana man ihtajaba bin-nuuri

سُبْحَانَ مَنْ احْتَجَبَ بِالنُّوْرِ

subahan Man qaharol ‘ibaada bil mauti

سُبْحَانَ مَنْ قَهَرَ الْعِبَادَ بِالْمَوْتِ

subhana Man laa yafuutuhu fautun

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَفُوْتُهُ فَوْتٌ

subhanal awwal al-mubdi

سُبْحَانَ الْأَوَّلُ الْمُبْدِىء

subhanal akhir al-mughni

سُبْحَانَ الْآخِرِ الْمُفْنِيْ

subhana man tasamma qobla ay yusamma

سُبْحَانَ مَنْ تَسَمَّى قَبْلَ أَنْ يُسَمَّى

subhana Man ‘allama Adamal asmaa`a

سُبْحَانَ مَنْ عَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ

subhana man kaana ‘arsuhu ‘alal maa

سُبْحَانَ مَنْ كَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاء

subhana Man ya’lamu qadrohu ghoiruhu

سُبْحَانَ مَنْ لَايَعْلَمُ قَدْرَهُ غَيْرُه

Subhanallah wabihamdihi subhanallahil ‘adzim astaghfirulloh (dibaca 3x)

(3x) سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْم أَسْتَغْفِرُ الله  

subhana Robbika Robbil ‘izzati ‘ammaa yashifuun, wa salaamun ‘alal mursaliin walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن     

Artinya:

“Maha suci Dzat yang perkasa dengan keagungan-Nya, Maha suci Dzat yang berhiaskan kebesaran, Maha suci Dzat yang menyendiri dalam sifat keesaan-Nya, Maha suci yang berhijab dengan cahaya, Mahasuci Dzat yang melemahkan para hamba dengan kematian, Maha suci Dzat yang tidak disibukkan oeh kesibukan apapun,

Maha suci Dzat yang Maha Awal dan Maha mengawali, Maha suci Dzat yang Maha Akhir dan Maha memfanakan,

Maha suci Dzat yang menamai sebelum dinamai, Maha suci Dzat yang mengajarkan nama-nama kepada Adam, Maha suci Dzat yang singgsana-Nya berada di atas air,

Maha suci Dzat yang kadar-Nya tidak diketahui oleh sesiapapun (Maha Suci Allah, dan dengan memuji-Nya.

Maha Suci Allah Yang Maha Agung), Maha suci Tuhanmu, Tuhan Yang Maha lebih mulia dari apa yang mereka sifatkan, keselamatan bagi para Rasul, dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam”.

Istirahat Berbaring Menghadap Kanan

Kemudian di Sunahkan Berbaring Menghadap kanan ( Meletakan Lambung kanan di Lantai )Sambil Membaca:

اللهم رَبَّ جِبْرِيْلَ وَمِيْكَائِيْلَ وَإِسْرَافِيْلَ وَعِزْرَائِيْلَ وَرَبَّ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجِرْنِيْ مِنَ النَّارِ

Allahumma Robbi Jibrila wa Mikaila wa Isroofiila wa ‘Izrooiila, wa Robbi Sayyidina Muhammadin Shollallahu ‘alaihi wa sallam. Ajirnii minan naar.

Artinya: “Ya Allah, Tuhannya Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, dan Tuhannya junjungan kami Muhammad SAW. Selamatkanlah kami dari neraka.”

disamping mengikuti sunah nabi, Berbarring Setelah Shalat Fajar Ini juga Memiliki dan Manfaat:

Mengistirahatkan Tubuh Sebentar Setelah Menjalankan Ibadah dan tadharu’

Hampir dari sepertiga malam nabi SAW di isi dengan ibadah dan Tadhoru’ (Bersungguh dalam ibadah demi dekat dengan Allah SWT). itu tentu sangat menguras tenaga meskipun kemungkinan besar ini tidak di rasakan sama-sekali oleh nabi. bagaimana Mungkin Cape itu Muncul Jika Itu Muncul Karena Cinta.

Meskipun Begitu. Rosulullah Tetap Mensyariatkan untuk Berbaring Sejenak (dengan tata cara sebagimana di atas). karena bagaimanapun tubuh juga Punya Hak untuk Beristirahat Sebagaimana Ruh dan Hati Kita Juga Punya Hak untuk diberi Kebahagian dan Ketenangan.

Mengingat Mati

Kalau Kita Perhatikan. Cara Tidur Istirahat Setelah Melakukan Qiyamu lail ( Beribadah Sunnah Ketika Malam Sunyi) Ini adalah Posisi yang Sama Seperti Kelak Ketika seseorang di baringkan di Liang Lahat. dan Hal ini Bukan Kebetulan.

Kalau Kita Telaah Bahwa Inti dari agama ini adalah Mendahulukan dan Selalu  Memperhatikan Hal-hal yang Bersifat Uhrowi ( Perkara Ahirat). kata Uhro kalau adalah kata dalam Bahasa Arab. dan Kalau di terjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya Belakangan. Uhrowi artinya Perkara Yang Pasti Akan datang Nantinya sebagiman Mati. Sehingga Selalu Mengingat Bahwa Kita Semua Akan Mati bisa juga kita golongkan sebagai perkara uhrowi

Posisi Tidur setelah Shalat Fajar yang sama dengan posisi dimana kelak kita di letakkan di liang lahat ketika meninggal adalah salah satu bentuk upaya agar kita selalu mengingat akan datang nya kematian kelak.

Sekian kita Cukupkan Pembahasan dan Penjelasan Tata Cara dan Panduan Shalat Fajar Lengkap dengan doa serta Dzikir sesudahnya. Salam Keselamatan Bagi Kita Semua..

Scroll to Top